Senin, 19 Oktober 2020

Sepuluh Menit Saham (Dasar) : AUTO REJECT - ARA Dan ARB

   Halo sahabat berjiwa muda,

   Kali ini saya akan sedikit sharing soal Auto Reject atau lebih dikenal dengan singkatan ARA dan ARB, yang pasti sering kalian dengar saat bedagang dan berinvestasi saham. Saya yakin cukup banyak yang belum tahu soal detail Auto Reject seperti ketentuannya serta cara menghitungnya. Untuk mempermudah saya juga telah siapkan bonus EXCEL menghitung ARA dan ARB secara langsung, tapi sebelum ke excel ada baiknya untuk kita mempelajari teorinya terlebih dahulu. 

  Okei yuk kita mulai bahas soal ARA dan ARB ya,

   Apa sih kepanjangan ARA? kata ARA memiliki kepanjangan Auto Reject Atas. Suatu kejadian dimana pada jam bursa yang sedang berjalan, saham ini tidak bisa dibeli lagi karena telah mencapai batas atasnya. Terlihat dari kolom penjualan (Ask, biasa ada di kanan) dalam kondisi kosong. Ini adalah hal yang paling dinantikan oleh semua pemilik saham ini, kalau sudah punya sahamnya ya :) . Sedangakan ARB bisa dibilang kebalikan ARB yaitu Auto Reject Bawah. Suatu kejadian dimana pada jam bursa yang sedang berjalan,saham ini tidak bisa dijual lagi karena telah mencapai batas bawahnya. Terlihat dari kolom permintaan (Bid) yang kosong. 

   Kok kosong sih Virgi, kalau gitu apa yang terjadi sih kalau kita coba melakukan transaksi di luar harga ARB dan ARA nya?. Jika kita paksa untuk melakukan transaksi pasti langsung di Reject oleh sistem

   Maka dari itu ada baiknya kita mengenal ketentuan dasar soal ARA dan ARB ini ya. Dahulu sebelum terjadi pandemi Virus Corona, yaitu sebelum bulan Maret 2020, ketentuan ARB adalah sama besarnya dengan ARA, antara 20%-35%. Sedangkan sekarang ARB telah beganti, sempat minus 10% dan akhirnya menjadi minus 7% hingga artikel ini terakhir dibuat. Agar lebih jelas saya sertakan langsung bagan yang berasal dari web resmi IDX.

      Okei, sekarang sahabat berjiwa muda sudah lebih mengenal soal ARA dan ARB ini. Saya masuk ke sharing berikutnya ya. Masih mengenai Auto Reject, kali ini adalah bagi kalian yang ingin melakukan perhitungan ARA dan ARB. 

Auto Reject mengambil perhitungan awal dari harga penutupan hari sebelumnya dikalikan dengan batasan mereka. Contoh mudah nya adalah jika saham ABCD ditutup di harga 300, berapakah batas ARB dan ARA untuk esok harinya?

Jawabanya adalah 

   Karena saham ABCD berapa pada kriteria >Rp 200 s.d Rp 5000 maka batasannya adalah 25% untuk ARA dan Minus 7% untuk ARB.

ARA ABCD = HARGA PENUTUPAN KEMARIN + 25%

                      = Rp 300 + 25% = Rp 375

ARB ABCD = HARGA PENUTUPAN KEMARIN - 7%

                      = Rp 300 - 7% = Rp 279                  

   Nah itu dia rumus nya, mudah bukan sahabat berjiwa muda?. Eits apa sudah selesai? belum nih, karena jika kalian coba masukan angka itu ke sistem pasti nanti reject kembali. Ini terjadi karena ada yang namanya Fraksi harga dalam Pasar saham. Untuk para sahabat jiwa muda yang belum tahu apa itu Fraksi Harga, akan saya bahas di artikel berikutnya. Seperti biasa, kalau sudah siap untuk materi baru, silahkan klik di sini ya.

   Eh ia hampir kelupaan, diawal saya telah berjanji untuk memberikan sebuah EXCEL yang bisa membantu untuk mempermudah perhitungan ARA dan ARB. Kalian bisa download di sini. Untuk cara penggunaan sangat mudah. Disilahkan dibaca ya :

   Terima kasih sudah membaca, semoga semua sahabat berjiwa muda mendapatkan pengetahuan tambahan juga ya. Jangan lupa baca artikel lainnya. Bye bye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DATA SAHAM 27 OCT 2020

   Hari ini Tanggal 27 Oktober 2020 IHSG open dari 5133.53 dan tutup 5128.22, mencoba menembus resisten tapi berakhir tutup di bawah garis r...