Rabu, 28 Oktober 2020

DATA SAHAM 27 OCT 2020

   Hari ini Tanggal 27 Oktober 2020 IHSG open dari 5133.53 dan tutup 5128.22, mencoba menembus resisten tapi berakhir tutup di bawah garis resistennya dan ditutup dengan penurunan 15.8 point yaitu sebesar -0.31%. Sedangkan jika melihat grafik harian DOW future yang pada hari ini, terlihat bahwa candle masih berada di sekitar daerah support.

   Berikutnya melihat dari grafik IHSG satu menit terlihat pada awal bursa IHSG membentuk trend ke atas dengan baik hingga mencapai titik tertinggi hari ini pada 5155.57, akan tetapi pada akhir sesi pertama menembus suport satu menit. Pada sesi ke dua tepatnya 13:40 tiba-tiba IHSG drop ke bawah menjebol suport berikutnya dan turun hingga 5110.62. Memantul sekitar setengah jam berikutnya dan pada akhir perdagangan berhasil membentuk uptrend kecil. Coba bandingkan dengan DOW future 1 menit, ada perbedaan pada DOW future drop terjadi setelah jam penutupan IHSG.


   INDEX dan DATA KOMPAS 100 dan LQ45 Pada akhir sesi pertama 27 OCT 2020 :

   INDEX dan DATA KOMPAS 100 dan LQ45 Pada akhir sesi ke dua 27 OCT 2020 :


   Data Foreign 27 Oct 2020 :





Dari data tabel LQ45 di atas terlihat bahwa pengaruh Asing terhadap SCMA tidak terlalu tinggi karena naik sebesar 4.18% walaupun asing malah melepas 37rb lot.  Terlihat dari tabel foreign Asing terlihat cukup besar pada BBRI dengan pembelian 628rb lot, tapi sayangnya hanya berhasil membuat kenaikan 0.61%.

 
   Berikutnya adalah data tambahan untuk Kriteria-Kriteria :

KRITERIA 1:
Gunakan filter ini untuk day trade atau swing 

pendek
konfirmasi trend jangka pendek.
1. MACD UP
2. STOKASIK 5,3,3 UP
3. TERMASUK KOMPAS 100
4. MEMILIKI VALUE HARIAN BESAR
5. MA5>MA20>MA60>MA100
LQ45 *

SCMA*
TBIG*
TPIA

KRITERIA 2 :
Gunakan Filter ini untuk Medium to Long swing
konfirmasi trend jangka menengah.
1. MACD UP
2. TERMASUK KOMPAS 100
3. MEMILIKI VALUE HARIAN BESAR
4. MA20>MA60>MA100>MA120
LQ45 *

ANTM*
BTPS*
INCO*
MDKA*
SCMA*
TBIG*
BJBR
BRIS
BULL
HOKI
SSIA
TINS
WOOD

KRITERIA 3:
Membentuk signal pembalikan arah, dilihat dari 

harga terendah hari ini lebih tinggi dibandingkan 

harga terendah kemarin, dengan kata lain 

membentuk HighLow setelah LowLow.
1. TERMASUK KOMPAS 100
2. MA 20 > MA 60LQ45*

MACD UP
BRIS
MA5>20, STO DOWN, BB : 1195, Close : 1235, ATR: 120

MACD DOWN
LINK
MA5<20, STO UP, BB : 2050, Close : 2100, ATR: 100


KRITERIA 6:
Gunakan Filter ini untuk mengambil momentum 

lebih Cepat, 
perhatikan MACD yang sudah panjang terbuka 

kebawah Dan hati hati dengan MACD yang 

baru Death Cross.
Cari STO yang baru Golden Cross untuk hasil 

maksimal atau MA05 yang Golden Cross MA20

1. STO UP
2. MACD DOWN
3. TERMASUK KOMPAS 100
4. MEMILIKI VALUE HARIAN BESAR
5. MA20>MA60>MA100
LQ45 *

MIKA*
AALI
BEST
DMAS
KAEF
MTDL

Sampai jumpa di data berikutnya.



Senin, 26 Oktober 2020

DATA SAHAM 26 OCT 2020 (Data Harian)

   Hari ini IHSG open dari 5113.15 dan tutup 5144.05, mencoba menembus resisten tapi berakhir tutup pas di garis resistennya dan ditutup dengan KENAIKAN sebesar 0.62%

   Dari grafik 1 menit terlihat cukup baik diawal perdagangan hingga sekitar setengah jam sebelum penutupan candle menembus suport bawah.

   Untuk indeks Kompas 100 berhasil tutup di +0.4% dan LQ45 berhasil tutup di +0.52%


      Pada sesi ke2 ini lah datanya: 


Terakhir adalah data Foreign :






   Dari data tabel KOMPAS 100 di atas terlihat bahwa pengaruh Asing terhadap BMTR cukup tinggi karena berhasil membuat BMTR naik 6.19% dengan pembelian 570rb lot, disusul MNCN yang memiliki sedikit perbedaan karena kenaikan 5.59% tidak terpengaruh oleh asing yang berjualan100rb lot. Kenaikan MNCN bersamaan juga dengan SCMA sebesar 4.36% walaupun terlihat dari data bahwa Asing menjual sebanyak 17rb lot. 
   Terlihat dari tabel foreign, posisi pertama ditempati oleh BMRI. sedangakan pada tabel KOMPAS 100 terlihat pengaruh asing hanya bisa menaikan BMRI menjadi 4.05% dengan pembelian sebesar 415rb lot.
   Berikutnya adalah data tambahan untuk Kriteria-Kriteria :

KRITERIA 1:
Gunakan filter ini untuk day trade atau swing 

pendek
konfirmasi trend jangka pendek.
1. MACD UP
2. STOKASIK 5,3,3 UP
3. TERMASUK KOMPAS 100
4. MEMILIKI VALUE HARIAN BESAR
5. MA5>MA20>MA60>MA100
LQ45 *

MDKA*
MIKA*
TBIG*
BULL
SSIA
TPIA

KRITERIA 2 :
Gunakan Filter ini untuk Medium to Long swing
konfirmasi trend jangka menengah.
1. MACD UP
2. TERMASUK KOMPAS 100
3. MEMILIKI VALUE HARIAN BESAR
4. MA20>MA60>MA100>MA120
LQ45 *

ANTM*
INCO*
MDKA*
MIKA*
SCMA*
TBIG*

BRIS
BULL
HOKI
SSIA
WOOD

KRITERIA 3:
Membentuk signal pembalikan arah, dilihat dari 

harga terendah hari ini lebih tinggi dibandingkan 

harga terendah kemarin, dengan kata lain 

membentuk HighLow setelah LowLow.
1. TERMASUK KOMPAS 100
2. MA 20 > MA 60LQ45*

MACD UP
BULL
MA5>20, STO UP, BB : 328, Close : 340, ATR: 12
WSKT
MA5>20, STO DOWN, BB : 735, Close : 755, ATR: 40

KRITERIA 6:
Gunakan Filter ini untuk mengambil momentum 

lebih Cepat, 
perhatikan MACD yang sudah panjang terbuka 

kebawah Dan hati hati dengan MACD yang 

baru Death Cross.
Cari STO yang baru Golden Cross untuk hasil 

maksimal atau MA05 yang Golden Cross MA20

1. STO UP
2. MACD DOWN
3. TERMASUK KOMPAS 100
4. MEMILIKI VALUE HARIAN BESAR
5. MA20>MA60>MA100
LQ45 *

AALI

   Sekian data hari ini, sampai jumpa esok hari.


Rabu, 21 Oktober 2020

3. Sepuluh Menit Saham (tekhnikal) : LL HH LH HL

 Halo Sahabat berjiwa muda,

   Setelah kemarin mengenal istilah gunung dan lembah kali ini saya akan lanjutkan materi yang masih berhubungan, yaitu gabungan gunung-gunung dan lembah-lembah dalam sebuah grafik saham. Singkatnya ada empat istilah yaitu; HIGHER HIGH, HIGER LOW, LOWER LOW, LOWER HIGH.

   Higher High biasa disingkat HH, merupakan sebuah kondisi jika terjadi puncak gunung yang lebih tingi dari puncak gunung sebelumnya. Fase gunung adalah F2 - F3 - F4, jadi HH terbentuk apabila F3 terakhir posisinya lebih tinggi dari F3 sebelumnya. Sedangkan Lower High biasa disingkat LH, merupakan sebuah kondisi jika terjadi puncak gunung yang lebih rendah dari puncak gunung sebelumnya. Mudahnya LH terbentuk apabila F3 terakhir posisinya lebih rendah dari F3 sebelumnya.


   

   Higher Low biasa disingkat HL, merupakan sebuah kondisi jika terjadi dasar lembah yang lebih tingi dari dasar lembah sebelumnya. Fase Lembah adalah F4 - F1 - F2, jadi HL terbentuk apabila F3 terakhir posisinya lebih tinggi dari F3 sebelumnya. Sedangkan Lower Low biasa disingkat LL, merupakan sebuah kondisi jika terjadi dasar lembah yang lebih rendah dari dasar lembah sebelumnya. Mudahnya LL terbentuk apabila F1 terakhir posisinya lebih rendah dari F1 sebelumnya.


    Pada tulisan berikutnya akan saya bahas salah satu kegunaan dasar Lower Low dan Higher High yaitu sebagai indikator untuk menentukan Suport dan Resisten dalam grafik saham. Seperti biasa, jika sahabat berjiwa muda sudah siap silahkan klik di sini.

  Terima kasih sudah membaca, semoga semua sahabat berjiwa muda mendapatkan pengetahuan tambahan juga ya. Jangan lupa baca artikel lainnya.

Senin, 19 Oktober 2020

Sepuluh Menit Saham (Dasar) : AUTO REJECT - ARA Dan ARB

   Halo sahabat berjiwa muda,

   Kali ini saya akan sedikit sharing soal Auto Reject atau lebih dikenal dengan singkatan ARA dan ARB, yang pasti sering kalian dengar saat bedagang dan berinvestasi saham. Saya yakin cukup banyak yang belum tahu soal detail Auto Reject seperti ketentuannya serta cara menghitungnya. Untuk mempermudah saya juga telah siapkan bonus EXCEL menghitung ARA dan ARB secara langsung, tapi sebelum ke excel ada baiknya untuk kita mempelajari teorinya terlebih dahulu. 

  Okei yuk kita mulai bahas soal ARA dan ARB ya,

   Apa sih kepanjangan ARA? kata ARA memiliki kepanjangan Auto Reject Atas. Suatu kejadian dimana pada jam bursa yang sedang berjalan, saham ini tidak bisa dibeli lagi karena telah mencapai batas atasnya. Terlihat dari kolom penjualan (Ask, biasa ada di kanan) dalam kondisi kosong. Ini adalah hal yang paling dinantikan oleh semua pemilik saham ini, kalau sudah punya sahamnya ya :) . Sedangakan ARB bisa dibilang kebalikan ARB yaitu Auto Reject Bawah. Suatu kejadian dimana pada jam bursa yang sedang berjalan,saham ini tidak bisa dijual lagi karena telah mencapai batas bawahnya. Terlihat dari kolom permintaan (Bid) yang kosong. 

   Kok kosong sih Virgi, kalau gitu apa yang terjadi sih kalau kita coba melakukan transaksi di luar harga ARB dan ARA nya?. Jika kita paksa untuk melakukan transaksi pasti langsung di Reject oleh sistem

   Maka dari itu ada baiknya kita mengenal ketentuan dasar soal ARA dan ARB ini ya. Dahulu sebelum terjadi pandemi Virus Corona, yaitu sebelum bulan Maret 2020, ketentuan ARB adalah sama besarnya dengan ARA, antara 20%-35%. Sedangkan sekarang ARB telah beganti, sempat minus 10% dan akhirnya menjadi minus 7% hingga artikel ini terakhir dibuat. Agar lebih jelas saya sertakan langsung bagan yang berasal dari web resmi IDX.

      Okei, sekarang sahabat berjiwa muda sudah lebih mengenal soal ARA dan ARB ini. Saya masuk ke sharing berikutnya ya. Masih mengenai Auto Reject, kali ini adalah bagi kalian yang ingin melakukan perhitungan ARA dan ARB. 

Auto Reject mengambil perhitungan awal dari harga penutupan hari sebelumnya dikalikan dengan batasan mereka. Contoh mudah nya adalah jika saham ABCD ditutup di harga 300, berapakah batas ARB dan ARA untuk esok harinya?

Jawabanya adalah 

   Karena saham ABCD berapa pada kriteria >Rp 200 s.d Rp 5000 maka batasannya adalah 25% untuk ARA dan Minus 7% untuk ARB.

ARA ABCD = HARGA PENUTUPAN KEMARIN + 25%

                      = Rp 300 + 25% = Rp 375

ARB ABCD = HARGA PENUTUPAN KEMARIN - 7%

                      = Rp 300 - 7% = Rp 279                  

   Nah itu dia rumus nya, mudah bukan sahabat berjiwa muda?. Eits apa sudah selesai? belum nih, karena jika kalian coba masukan angka itu ke sistem pasti nanti reject kembali. Ini terjadi karena ada yang namanya Fraksi harga dalam Pasar saham. Untuk para sahabat jiwa muda yang belum tahu apa itu Fraksi Harga, akan saya bahas di artikel berikutnya. Seperti biasa, kalau sudah siap untuk materi baru, silahkan klik di sini ya.

   Eh ia hampir kelupaan, diawal saya telah berjanji untuk memberikan sebuah EXCEL yang bisa membantu untuk mempermudah perhitungan ARA dan ARB. Kalian bisa download di sini. Untuk cara penggunaan sangat mudah. Disilahkan dibaca ya :

   Terima kasih sudah membaca, semoga semua sahabat berjiwa muda mendapatkan pengetahuan tambahan juga ya. Jangan lupa baca artikel lainnya. Bye bye.

2. Sepuluh Menit Saham (tekhnikal) : Gunung dan Lembah

   Halo sahabat jiwa muda,

   Sebelumnya kita telah mempelajari soal fase-fase dalam pasar saham, materi itu menjadi dasar sebelum saya melanjutkan bahasan berikutnya, yaitu tentang gunung dan lembah pada grafik saham. 

   Gunung dan lembah?! Ini pelajaran saham apa pelajaran menggambar sih Virgi?. Eits sahabat jiwa muda jangan terburu-buru dulu. Betul kok pada grafik saham jika diperhatikan maka akan terlihat gunung dan lembah. Pada pelajaran sebelum nya kita akan kenal 4 macam fase, untuk kali ini saya singkat setiap fase menjadi; F1, F2, F3, dan F4 untuk memudahkan penulisan.

   Okei, saya bahas mulai dari gunung ya, tahu dong bentuk gunung itu seperti apa? Hihi kalau masih tak terbayang, pikirkan saja segitiga. Ya sesuatu yang bentuknya menjulang ke atas. 

  GUNUNG pada grafik saham adalah terbentuknya F2, F3 lalu F4. Perlu diingat bahwa periode tidak lah penting dalam sebuah fase jadi F3 bisa terjadi secara cepat. Bahkan dibeberapa kejadian periode F3 bisa terlihat seperti tidak terbentuk.


   Berikutnya akan saya bahas adalah kebalikan dari bentuk Gunung, biasa di sebut lembah. bentuk lembah seperti huruf "U" atau "V".

   LEMBAH pada grafik saham adalah terbentuknya F4, F1 lalu F4. sekali lagi bahwa periode tidak menjadi faktor utama pada sebuah gase, jadi F1 bisa terjadi secara cepat. Bahkan dibeberapa kejadian periode F1 bisa terlihat seperti tidak terbentuk.


   Gunung dan lembah adalah hal dasar yang perlu kalian ketahui sebelum kita memasuki pembahasan berikutnya yaitu soal tentang gabungan gunung-gunung dan lembah-lembah pada suatu grafik saham. Dengan istilah yang akan lebih dikenal yaitu HL, HH, LH, dan LL. Apa lagi sih ini Virgi?! sudah mulai pusing nih. Harap tenang sahabat berjiwa muda, tidak sesulit yang kalian bayangkan kok, jika sudah siap silahkan baca di sini ya. 

   Terima kasih sudah membaca, semoga semua sahabat berjiwa muda mendapatkan pengetahuan tambahan juga ya. Jangan lupa baca artikel lainnya soal "10 Menit Saham". 

Sabtu, 17 Oktober 2020

1. Sepuluh Menit Saham (tekhnikal) : Arah Pergerakan Grafik Saham

 Helo teman jiwa muda,

10 Menit Saham kali ini akan saya mulai dengan membahas dari hal paling dasar yang perlu diketahui soal tekhnikal saham, yaitu arah pergerakan saham. Ada empat arah dasar atau bisa disebut fase, yang harus dikenal.

1. Fase Datar (dasar)

   Jika kamu melihat dalam jangka waktu tertentu harga TIDAK bergerak terlalu jauh. Contoh : Dalam grafik harga harian, harga saham ABCD hari senin ditutup di 300 lalu esok 302, lusa 300 lagi, kamis ke 298, dst... Terlihat membentuk garis datar saja (tidak bergerak jauh dari hari ke hari). Ini adalah fase pertama, datar (dasar). 



2. Fase Menanjak

   Jika kamu melihat dalam jangka waktu tertentu harga bergerak NAIK. Contoh : Dalam grafik harga harian, harga saham ABCD hari senin di 300, selasa 308, rabu 312, kamis 320, jumat 324, dst... Terlihat membentuk garis menanjak (bergerak naik dari hari ke hari). Ini adalah fase ke-dua, menanjak ke atas.



3. Fase Datar (pucuk)

  Fase ke-tiga sebenarnya tak beda dengan fase pertama, harga TIDAK bergerak terlalu jauh juga. Yang perlu digaris bawahi adalah fase ke-tiga hanya dapat terjadi jika sudah terjadi fase pertama sebelumnya. Contoh : Dalam grafik harga harian, melanjutkan contoh diatas ya, setelah berada di harga 322, hari berikutnya naik menjadi 320, lalu 320, 322 lagi, dst... Jangan lupa ya, dikatakan fase ke-tiga apabila fase pertama sudah pernah terjadi sebelumnya.



4. Fase Menurun

   Jika kamu melihat dalam jangka waktu tertentu harga bergerak TURUN. Contoh : Dalam grafik harga harian, harga saham ABCD hari senin di 324, selasa 320, rabu 314, kamis 310, jumat 302, dst... Terlihat membentuk garis meurun (bergerak turun dari hari ke hari). Ini adalah fase ke-empat, menurun ke bawah.



   Perlu diingat bahwa tak ada periode pasti untuk setiap fase, bisa saja berlangsung cepat atau berlangsung lebih lama. Setelah ini yang akan dibahas adalah soal Gunung dan Lembah, silahkan klik di sini untuk membacanya.

  Terima kasih sudah membaca, semoga semua sahabat berjiwa muda mendapatkan pengetahuan tambahan juga ya. Jangan lupa baca artikel lainnya soal "10 Menit Saham" lainnya. 

Kamis, 15 Oktober 2020

Memulai Dunia Saham

   Halo sahabat jiwa muda dimana pun kalian berada. Awal mula perjalanan saya memasuki dunia pasar modal dimulai dari awal tahun 2019, Walau baru sebentar mengenal dunia saham, tapi sebenarnya saya sudah memulai mengenal investasi sejak saya masih kuliah disalah satu kampus desain swasta yang cukup terkenal di Jakarta.

   Wait.... desain?! 

   Ya desain, saya merupakan seorang sarjana seni. Tepatnya sarjana seni animasi jebolan Universitas Bina Nusantara.

   Awal saya mengenal investasi karena seorang teman yang saya kenal dari komunitas. Tepatnya ia adalah seorang guru beladiri. Orangnya sangat ceplas-ceplos dan to do point dalam mengajar. Cukup dekat di komunitas membuat dirinya suka sharing sedikit soal dunia investasi kepada saya.

   Eh! ... kembali ke cerita tentang saya :)

   Mengenal investasi sejak kuliah tak membuat saya dapat langsung memasukinya, alasan utama karena saya masih sangat bodoh soal pembenahan keuangan. Jangankan membeli instrumen investasi, mengatur uang makan saja masih berantakan.

   Seiring waktu berjalan, tak lama saya bekerja disuatu perusahaan yang bergerak dalam bidang foto dan video wedding, kantornya berada di apartmen sebuah mall. Setelah dapur keuangan saya mulai membaik, dengan bekal sisa gaji yang saya dapatkan dari bekerja inilah yang saya gunakan untuk mengawali perjalanan berinvestasi.

   Investasi awal saya ialah membeli uang dollar. Kenapa dollar, ini karena tepat di sekitar mall ada banyak bank yang menyediakan fasilitas penukaran uang. Setelah dollar saya juga mencoba mata uang lain, yen, yuan. Mencoba investasi emas, hingga reksa dana dan deposito.

   Semua berjalan sekitar 8 tahun hingga akhirnya pada awal februari 2019, saya berdiri di depan ruko yang bertuliskan Philip Sekuritas indonesia "POEMS". Di tempat inilah saya mendaftarkan diri untuk menjadi nasabah pasar modal pertama kalinya. 

Berikutnya akan saya ceritakan secara lengkap, bagaimana proses untuk mendaftarkan diri menjadi nasabah ya. :)

   Dengan ilmu seadanya soal pasar modal, saya mencoba memberanikan diri untuk membeli saham pertama saya dengan nama emiten INDY. Saya coba membeli sebanyak 3 jutaan rupiah, dan seperti biasa selalu ada dewi fortuna bagi para pemula yang sering disebut "Beginner Luck". Saya berhasil mendapat untung 10% keesokan hari nya. Sangat menggiurkan, satu hari saja 300rb, satu bulan? , satu tahun?!! Apa gak kaya raya!!, ini pikir saya waktu itu.

   Haha, ternyata tak seindah fikiran saya.

   Tanpa Ilmu memadai saya terus mencoba peruntungan dengan "menebak" emiten apa yang besok akan naik. Beginner Luck hanya bertahan hingga emiten ke 3 yang saya beli diminggu pertama. Setelah beberapa lama akhirnya saya pun merasakan kerugian yang belum terlaksana atau dikenal dengan sebutan Floating Profit. Karena inilah akhirnya saya mencoba mempelajari lebih dalam soal dunia pasar modal, sama seperti reksa dana yang memiliki dasar ilmu di dalamnya, saya pun percaya pasar saham memiliki dasar ilmu yang mirip. 

   Saat ini hampir sebulan saya masuk dalam pasar modal, dan saya tetap melakukan perdagangan saham dengan ilmu seadanya yang saya dapatkan dari Youtube. Hingga akhirnya saya menemukan istilah Fundamental. Memperdalam istilah Fundamental membuat saya dipertemukan kembali secara visual dengan teman saya dulu, seorang teman lama, guru, yang pernah mengajarkan saya soal dunia investasi beberapa tahun silam. Saat ini dia sudah sangat berbeda, memiliki prestasi yang sangat baik dalam dunia investasi; forex, emas, properti, hingga pasar modal.

   Segera saya mencari nomor dia di handphone saya. Ternyata nomor dia yang saya simpan masih aktif, dari percakapan itu pas sekali ternyata dia akan mengadakan seminar - workshop soal Fundamental ini. Saya pun mengikuti seminar ini 2 hari lamanya. Mudah?? Langsung bisa!? tentu tidak semudah itu sahabat jiwa muda. Tak menyerah pastinya, saya malah makin tertarik dengan dunia persahaman ini.

  Seiring waktu berjalan, saya makin sering mengikuti seminar dan membeli berbagai judul buku untuk saya pelajari hingga saat ini. Dunia baru yang menyenangkan. Saya sunggu jatuh hati dengan dunia pasar modal.

Inilah perjalanan awal saya di dunia pasar modal, dunia bisnis yang sangat simple tapi begitu kompleks. Pada artikel lain akan saya ceritakan masalah dan hal menyenangkan lainnya. 

Sampai jumpa sahabat jiwa muda. Terima kasih telah membaca hingga akhir.


Artikel lainnya

1. Sepuluh Menit Saham (tekhnikal) : Arah Pergerakan Grafik Saham

2. Sepuluh Menit Saham (tekhnikal) : Gunung dan Lembah

3. Sepuluh Menit Saham (tekhnikal) : LL HH LH HL

DATA SAHAM 27 OCT 2020

   Hari ini Tanggal 27 Oktober 2020 IHSG open dari 5133.53 dan tutup 5128.22, mencoba menembus resisten tapi berakhir tutup di bawah garis r...